MUSAFIR CINTA KU ...


Bismillahirrahmanirrahim…


Tanda cinta itu…

Tanda mencintai Allah … mencintai al-Quran

Tanda mencintai Allah dan al-Quran… mencintai kekasih-Nya, Muhammad S.A.W.

Tanda mencintai kekasih-Nya … mencintai Sunnah

Tanda mencintai Sunnah … mencintai Akhirat

Tanda mencintai Akhirat … memarahi dunia

Dan…

Tanda memarahi dunia itu … tidak mengambil daripadanya selain perbekalan dan apa-apa yang memadai untuk kehidupan di akhirat..

( Sahl R.A. )


Ya Allah..

Bergenang air mata tika ini, aku rindu padaMu ya Allah, rindu untuk bertamu di rumahMu, rindu untuk sujud dalam syahdu dalam masa hanya antara aku dan Engkau, rindukan waktu2 bersamaMu Ya Allah, aku rindu pada ukhwah yang mengajak aku ke jalanMu, aku rindu pada majlis-majlis ilmu yang bisa menggetarkan jiwaku tatkala mengenangkanmu Ya Allah, aku terlalu rindu Ya Allah.

Ya Allah ...

jika suatu ketika dulu hatiku pernah terisi dengan cinta palsu, kini hati ini telah aku kosongkan untuk mengisi cinta yang hanya untukMu, tiada lagi cinta rijal yang mahu aku tadahkan tetapi hanya cintaMu kini yang ingin ku cari, biar sesak nafasku kerana haruman wangian cintaMu, biarlah terasa lelah dalam mengejar kasihMu asal hatiku hanya ada Engkau ya Allah, biar manusia memandang sepi padaku namun jangan Engkau melewati hari-hariku tanpa cintaMu padaku, aku pernah bergelar insan hina yang tertipu dengan cinta duniawi, hari-hari yang dilalui kini hanya mengharapkan rahmat keampunan dan redha di sisiMu, maka ampunilah daku Ya Allah, ampunilah segala dosa yang membelenggu jiwaku agar aku tenang menggapai redhaMu.


Saat dan tika ini, telah ku kunci pintu hati ini untuk terpaut pada cinta sang rijal, aku redha dengan jalan pilihanku Ya Allah, ku pohon Kau tegarkanlah langkah ku pada denai yang ku susuri demi hanya kerana redhaMu, aku bahagia melepaskannya pergi dan aku lebih bahagia untuk menyambut salam cinta dariMu, pintu yang telah dikunci itu telah terkatup kemas dan gugusan kuncinya jua telah aku kembalikan kepadaMu, andai ada yang mahu membukanya biarlah insan itu menuntut dariMu, aku bukan milik sesiapa, bukan milik waliku tetapi aku adalah milikMu, maka biarlah aku berserah kepada siapa yang Engkau menetapkan bakal memiliki kunci itu sebelum dipulangkan kembali kepadaMu, andai aku mati sebelum ku temui pemilik sementara kunci itu izinkan aku mati dalam dakapan cintaMu, izinkan aku mati dalam ribaan kasihMu.

Ya Allah ...

aku mungkin masih belum sempurna untuk syahid sebagai kekasihMu, masih banyak dosa dan kesilapan yang harus aku tebus, masih ada tari langkahku yang songsang dalam mencari redha di sisiMu, maka berikanlah aku kekuatan untuk menelusuri denai buat meneroka taman indah terhias cinta yang tulus ikhlas hanya padaMu, berikanlah aku kekuatan untuk terus ampuh mencari cahaya dalam kegelapan yang bukan ku pinta, tautkanlah hatiku untuk suatu kembara mencari erti cinta hakiki agar mampu aku genggam impian sekeping hati ....

perkenanlah ya Allah... sungguh Kau tempat pergantungan terbaik untuk hamba-hambaMU...

dengarlah munajat cintaku ya Ilahi…



_ waznah alhamraa' _


7 comments:

Haulid Al-Hararr said...

dengan mencintai Allah, seluruh makhluk akan mencintaimu....

dengan mencintai Allah, seluruh bala tentera syaitan akan mengejarmu....

cinta tertinggi Allah mengundang derita di dunia..

namun mengundang nikmat di akhirat...

dan ingatlah...

MATI adalah galang ganti cinta suci itu...

Unknown said...

” Siapakah yang lebih berhak untuk dicintai jika bukan pada Allah swt? “

Sesungguhnya hati itu difitrahkan untuk mencintai kesempurnaan dan siapapun yang mempunyai komitmen kepada kesempurnaan. Sementara Allah mempunyai kesempurnaan yang mutlak dari segala sisi, tanpa ada kekurangan secuil pun. Allah itu indah dan tidak ada sesuatu yang lebih indah dari-Nya. Bahkan andai kata keindahan seluruh makhluk terhimpun pada satu orang diantara mereka, maka keindahan itu tidak akan menyamai keindahan Allah sedikit pun. Bahkan jika kedua belah pihak diperbandingkan, maka bandingannya seperti pelita yang nyala apinya kecil sekali dan sinar matahari.

Anonymous said...

sayu

Unknown said...

teruslah bermunajat. Allah tidak pernah jemu mendengarkannya.

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS. Al-Baqarah, 186)

Dan Tuhan-mu Berfirman, ”Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku Perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang -orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (QS. Al-Ghafir, 60)

Unknown said...

sungguh, Allah tidak meninggalkan hambaNya sesaat pun.. sejauh mana pun kita berlari atau bersembunyi tidak akan terlepas dr pandangan Allah.. kdg2 hati mendahulukan yg lain tnpa meminta pd yg lebih mengetahui..

haulid : syukran kathir akhi, betul la, jgn m'harap cinta insani, andai cinta Ilahi masih belum terpatri di hati..

fatimah : jazakillah ukhtie.. cinta Allah lebih terasa indah..

nailfarisy : jazakillah ukhtie.. rindu sama kamu (^_^)

Unknown said...

rindu ama kamu juga ^-^

pejuang sufi said...

Ibrahim bin Adham pernah ditanya sewaktu turun dari gunung lalu menjawab ;

“Dari bersenang- senang dengan Allah”

Antara tanda cinta adalah suka bersenang-senang sewaktu bermunajat dengan kekasih yang dicintai. Bermunajat di sini bererti melaksanakn qiyyam. Qiyyam digalakkan dan ianya boleh dilakukan pada 2/3 malam. Pada waktu itu, suasana sangat sunyi, damai. Dan kita meluangkan masa yang indah tersebut untuk bertemu denganNya, berdua denganNya. Alangkah nikmatnya dapat bersama- sama dan bersenang-senang dengan yang kita cintai. Dapat bercerita dan meluahkan setiap apa yang terjadi pada diri kita. Betapa tenangnya hati apabila dapat meluahkan segala masalah yang terbuku di hati padaNya. Kerana setiap apa yang berlaku tidak lain dan bukan adalah datang dariNya.

Abu Bakar ra berkata;

“ Barangsiapa merasakan kenikmatan kejernihan mencintai Allah, nescaya perhatiannya tercurahkan kepadaNya disbanding semua manusia.”