SEJENAK.. BIARKANLAH AKU DI KAKI LANGIT-MU


Ya Allah.. di kaki langit-MU yang kukuh ini…sejenak ku berdiri sendiri
Menjahit segala asa dan mimpi dengan benang-benang do’a untuk-MU yang tiada henti
Biar ku sulam dengan keikhlasan sepenuh hati
Agar bisa ku khabarkan pada saat menghadap-MU nanti...

Ya Allah... biarkanlah di kaki langitMu yang kukuh ini... sejenak kurenungi..
Indahnya ayat-ayatMu yang terbentang, rezekiMu yang sentiasa melimpah..
ku lihat di sebelah sana, padi bergerak manja searah angin
dan di dalam setiap padi itu adanya rezeki-MU...
berdiri kukuhnya diatas tanah yang juga adalah anugerah-MU..
tidak ada seruas jarak pun tanpa Engkau yang mengatur segala-galanya..
Robbi... rezeki-MU begitu indah...

Ya Allah.. di kaki langit-MU yang kukuh ini, sejenak ingin ku tumpahkan segala asa
Betapa sekian waktu yang telah Engkau berikan padaku..
Tapi belum mampu untukku mengukir waktu itu dengan tinta emas-Mu..
Terkadang.. waktu itu hanya ku habiskan untuk memikirkan duniaku..
naifnya aku ya Ilahi... kerna ku tahu akhirat-Mu itu kekal adanya..

Ya Allah… di kaki langitMu yang kukuh ini...vgundah itu semakin mendera gelisah yang telah lama menyapa...
hingga ke relung hati yang teramat dalam..
Betapa ku takut... tika waktuku tidak lama lagi di dunia ini..
Ya Allah..sungguh ku takuti kerna belum mampu untukku menyiapkan bekal yang banyak..
bekalan untuk pulang ke kampung akhirat...
Sedangkan hari terakhir itu bisa setiap saatkan ku temui...

Ya Allah.. di kaki langitMu yang kukuh ini.. izinkanlah aku menguntai pinta..
ku mohon, ampunkanlah segala dosaku ya Allah... berikanlah aku ruang waktu untuk memperbaiki diri..
Agar bisaku berbuat sesuatu untuk-Mu, ayah bundaku, keluarga, ummah serta agamaku...
Walaupun itu tidak memberi warna pekat dalam kehidupan ummah..
Tapi kuharap akan mampu turut mewarnai kehidupan dakwah di bumi ini.. walaupun hanya samar-samar.. namun tak mengapa... itu akan menjadi sangat bererti untukku...
Agar dapat siapkan senyuman terindahku saat Engkau menjemputku...
Allah...terima kasih untuk segala anugerah yang telah Engkau berikan....

Saat dan ketika ini, saat Allah masih berkenan meminjamkan bumi-Nya untuk kita tempati dan duduki, saat awan masih berarak tinggi, dan saat molukel udara pun masih mampu kita sedut untuk memenuhi rongga-rongga pernafasan kita.. ketika ini, saat kita masih berada dalam sebuah lingkaran pelangi yang bernama kehidupan.

Sejenak inginku renungi tentang kehidupan, kehidupan yang selama ini mungkin sering terabaikan kerna betapa seringnya waktu itu hanya di habiskan untuk mengikuti rima hidup yang semakin cepat, yang semuanya melebur dalam sebuah dimensi kehidupan yang semakin lama akan menjadi semakin usang.

Sejenak inginku renungi perjalanan hidup yang sudah pun dilalui. Sejak saat baru menapaki dunia, sampai saat ini dengan usia yang telah berbilang tahun. Semuanya berjalan dengan begitu cepat dan pantas. Rasanya baru semalam memakai seragam putih merah, tapi saat ini, seragam putih abu-abu pun telah lama dilalui, rupa-rupanya waktu telah berputar dengan pantasnya..

Setiap saat usia bertambah, amalan tidak juga bertambah-tambah. Entah coretan kisah apa yang sudah menghiasi buku takdir. Masih sangat sedikit tinta warna kebaikan yang mampu ditorehkan, terlalu sedikit. Tidak setimpal dengan usia yang telah Allah berikan, akan sangat tidak seimbang dengan segala nikmat yang telah di anugerahkan.. sungguh malunya diri pada Sang Empunya JIWA, betapa malunya... seperti sudah tidak sanggup lagi walaupun sekadar memperlihatkan wajah ini..

rasailah.. hayatilah.. betapa berharganya kehidupan ini, sangat berharga…bahkan walau hanya seminit, kerna apa..??? kerna di dalam waktu seminit itulah 60 detik pasti mampu kita lalui. Dan dalam waktu 60 detik itu entah berapa banyak helaan nafas yang mampu kita rasakan, dan dalam waktu seminit itu kita masih bisa berbuat kebaikan, walaupun hanya seminit.. seminit…

Dalam seminit, kita dapat perbanyakkan bersyukur pada Allah atas segala kebaikan yang sudah diterima, dan dalam waktu seminit itu kita bisa memberikan kebaikan buat orang lain walau hanya dengan seulas senyuman, asalkan datang dari hati yang ikhlas. Senyuman itu akan menjadi mutiara yang indah di hati insan yang melihatnya. Ya Allah, izinkanlah agar aku bisa terus mampu melewati minit-minit dalam kehidupan ini dengan sesuatu yang lebih bererti. Tidak hanya untuk diri sendiri, orang-orang terdekatku, untuk semuanya, bahkan untuk alam yang senantiasa bertasbis memuji betapa muliaNya Sang Pencipta…

Ku mohon ya Rabbi… dengarilah rintihan ini…

2 comments:

Unta @_@ said...

manusia sering terikat dengan persepsi manusia lain terhadap dirinya.. sehingga membutakan mata terhadap hakikat rahmat dan belas tuhan kepadanya..

sampai satu saat manusia akan mengejar apa yang dipandang oleh masyarakat sekelilingnya walaupun dia mengerti bahawa kemampuan dirinya tidak mampu utk menjadi seperti yang individu laen harapkan..

mengejar pandangan manusia memang menyakitkan.. lantas keliru, sama ada ingin menjadi diri yang telah diciptakan, atau diri yang dicipta oleh orang laen..

lantas perasaan sufi kita dianggap jelek.. uzlah kita dipandang dangkal..

berusahalah mencari hakikat diri.. Allah takkan pernah menzalimi hambaNya, sedangkan hamba itu yang menzalimi nafsinya..

sedang seorang pelaku maksiat yang bersikap mulia terhadap seekor kucing pun telah dibalas Allah dengan syurga, berbanding seorang tuan guru yang mati dalam kekufuran pada akhir hayatnya, lantas dicampakkan ke neraka..

hikmah Allah berada pada hati seorang makhluk.. keikhlasan adalah pengukurnya.. sucikan hati dalam resah dan sendumu terhadapnya.. perintah Allah jangan dilupa..

Dia lah sebaik2 penghukum.. biarlah Dia yang mengadili setiap perilaku dan sumbangan kita terhadap agamaNya ini..

_ alhamraa'_ said...

siapakah "insan" di sebalik nama "unta" ini...? =)

(^^,)